KELEMBAGAAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN DARI MASA PENJAJAHAN HINGGA ABAD XXI
Buku ini menyajikan perkembangan Kelembagaan Arsip dari Masa Pra Sejarah hingga Tahun 2020, bagai mana kebijakan pemerintah untuk membentuk kelembagaan Arsip di Indonesia. Karena pada masa itu Bangsa Indonesia banyak kehilangan arsip (sejarah) apalagi pada masa penjajahan Jepang bisa dibilang vacum akan arsip sejarah. Belanda menjajah Indonesia sehingga arsip mulai dibentuk sistem penyimpanan arsip dan pengelolaannya. Banyak arsip Indonesia yang berada di Negara Belanda. Arsip dimasa kemerdekaan sudah mulai diperhatikan yaitu terbukti banyak arsip-arsip/dokumen perjuangan bangsa Indonesia dimasa pemberontakan terhadap Penjajahan, yang dimulai dari Penjajahan Belanda, Penjajahan Jepang dan perlawanan-perlawanan berbasis kedaerahan yang dipelopori oleh para Pendekar, Tokoh-tokoh masyarakat, organisasi masyarakat, Lurah/Demang, dan Raja-Raja Se antero Nusantara. Terbukti sampai saat ini banyak arsip - arsip Belanda yang tersimpan dengan baik, baik berbentuk terktual maupun non tektual yang tersimpan di keraton-keraton dan di Arsip Nasional Indonesia (ANRI) yang kebanyakan arsipnya berbentuk tektual yaitu Kumpulan statblat (Berita Negara) dan arsip-arsip katografi/Peta dan gambar-gambar arsitektur, buku perencanaan anggaran sebuah bangunan (Gedung sekolah maupun gedung Pemerintahan, Rel Kereta api, jalan, jembatan dan bendungan), termasuk perencanaan bangunan sebuah kota. Dari segi kelembagaan beberapa kali berubah nama dikarenakan berubahan kebijakan pemerintah terhadap penataan organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah.
Penulis: INDARTO, SH, MM | SITI SUNDARI, SE
Tebal buku: 96 halaman
Dimensi : 20 cm x 14 cm
Penerbit : CV. IAM Publishing
Kertas : Book paper 57 gram
Isi: Hitam Putih